NOTHING NOT IMPOSSIBLE
Musik bagiku sebuah kreasi imajinasi yang membuat hidup
berwarna bagai pelangi,musik membuatku lupa akan pahitnya duniawi,dan musik
bisa menjadi teman sejati.
Hari ini hari dimana aku harus memilih antara musik dan
univercity,sungguh bagiku itu bukan sebuah pilihan tapi pemaksaa. dimana aku
harus memilih salah satunya,bukan karena aku tak sanggup memilih keduanya hanya
saja ibu menentang hobi bermusikku,dia menginginkanku menjadi apa yang dia
mau,baginya bermusik hanya ada warna hitam kedepannya,sementara hatiku yakin
bahwa musik bisa membuat beberapa warna dalam hidup ini,bukankah sunan
kalijagapun menggunakan musik sebagai salah satu sarana berdakwahnya tapi ibuku
tetap tak ada waktu mendengarkan penjelasanku tersebut,entah aku harus
bagaimana semenjak ayah pergi ibu semakin overprotektif kepadaku,namun aku tau
dia seperti itu karena dia menyayangiku.
Akhirnya kuputuskan untuk menuruti apa yang ibu mau,semenjak
saat itu musik sangat jauh dari kehidupanku,sekarang yang aku tau hanya tentang
sains,tentang molekul,atom-atom,senyawa,empiris. Ahh sungguh itu semua membuat
kepalaku botak rasanya.
Tapi aku selalu berusaha membuat ibu bangga dan membuka
hatinya untuk membiarkan musik masuk lagi dalam kehidupanku.
“Gita,sarapan dulu” teriak ibu memanggilku
“aku buru-buru bu hari ini ada ujian” jawabku sembari jalan
terburu-buru
Semenjak masuk universitas waktuku bersama ibu sangat
sedikit,tapi biarkan saja toh itu yang ibu mau,rasa hambar memang selalu terasa
setiap harinya tapi inilah hidup tetap harus disyukuri.
Entah mengapa mataku terlalu picik pada kehidupan,aku hanya
melihat dari pandangan,menutup hati dan menyipulkan tanpa mengetahui alasan
sebenarnya.
Ada rasa marah,kecewa,dan sebagainya mengkoyak koyak
hatiku,keinginan yang tak selaras dengan hati membuatku terombang ambing
keseluruh mata angin.
“Git,kamu kenapa?” tanya rama sembari menepuk pundakku.
“hmm gakpapa ko ram” jawabku lemas
“kok lesu gitu,ayo cerita kenapa”
“aku hanya rindu musik ram”
“yaudah rental yuk” ajak rama
“gak ah,aku udah janji sama ibu gak main musik lagi” jawabku
lirih
“kan gak ketahuan juga git”
“gak ah ibu memang gak lihat tapi Allah tetap melihat”
akupun bergegas pergi meninggalkan rama.
Jam kuliah sudah berakhir,akupun segera pulang,sesampainya
dirumah ibu menungguku didepan pintu.
“tumben pulang cepet git?” tanya ibu
“cape bu” jawabku lirih sembari berjalan
“duduk dulu sinih,ibu mau ngomong”
Akupun duduk walaupun saat itu suasana hatiku lagi badmood
tingkat tinggi tapi aku berusaha biasa aja dihadapan ibu.
“ibu tau kamu masih marah”
Aku hanya diam sembari memainkan ponselku
“dengerin ibu dulu,taroh ponselnya” ibu mulai menaikkan nada
bicaranya
Aku tetap diam dan
mematikan ponselku
“Gita,sampai kapan kamu kaya gini ke ibu!!”
“dan sampai kapan juga ibu mau bersikap kaya gini ke gita,ibu
selalu over ke gita,gita gak boleh ini gak boleh itu,gita udah gede bu.” Kata
kata pecah dari mulutku,dan mataku sudah tak kuat membendung air mata,rasa
lelah dihatiku sudah tak bisa aku tahan.
“oke kalau kamu udah gede silakan atur hidup kamu sendiri
ibu gak akan nglarang nglarang kamu lagi!” jawab ibu sembari meninggalkanku
Tangisku semakin menjadi-jadi,sungguh aku menyesal berkata
seperti itu ke ibu,aku tau pasti hati ibu terluka karena ucapanku.
Jam dinding menunjukkan pukul 20:00 akupun memberanikan diri
masuk kekamar ibu,Aku melihat ibu menangis menatap jendela,sungguh rasa
menyesal tiada tara ketika melihat ibu menangis karena ulahku.
“ibu..maafin gita yah” ucapku sembari memeluk ibu
Ibu hanya diam,dan saat itu juga aku marah pada diriku, rasa
sesal selalu menjalar dibagian tubuhku.
“ibu gita minta maaf,gita tau gita salah,maaf gita gak bisa
jadi anak yang baik buat ibu,maafin gita bu”
Ibu langsung memelukku.
“gita udah jadi anak yang terbaik ko,maafin ibu juga
nak,selama ini ibu terlalu over,ibu hanya pengen masa depan gita cerah”
“iyah bu maafin gita juga selama ini belum bisa bikin ibu
bangga,gita janji gita bakal lakuin apa yang ibu mau,sebab gita tak ingin
kehilangan surga bu” jawabku sontak membuat ibu terharu.
“dan ibupun janji gita boleh melakukan hobby gita asal
positif,maafin ibu yah”
“ibu serius?”
“iyah nak”
Jawaban ibu sontak membuat badmood dihatiku lenyap
seketika,rasa syukur pada-Nya yang mampu melelehkan hati ibuku.
“gita janji gita juga bakal jadi sarjana dan memakai toga
untuk ibu”
Hari hari berlalu kuliah dan karir bermusikku tetap berjalan
satu sisi aku ingin menjadi sarjana sains dan mengajak ibu keliling dunia
melihat beradaban ISLAM diseluruh dunia,dan disisi lain aku ingin menjadi
komposer dan lagu pertama kupersembahkan untuk dia wanita yang menjadi
motivasi,inspirasi,moodboster,cinta,sahabat,temen curhat ialah IBU.
Tiba akhirnya saat yang ditunggu-tunggu kuliahku sudah
menginjak semester akhir,aku tak pernah lelah menggapai impian dengan penuh
ambisi dan antusias membanggakan ibu, aku ingin mendapat nilai terbaik.
“gita setelah ini mau kemana?” tanya mawar sahabatku
“cari kerja aja war”
“kenapa gak lanjutin S2 aja?” tanya mawar
“pengennya sih gitu,tapi aku pngn bantu perekonomian
ibu,masa mau minta duit terus,sekarang giliran aku yang jadi mesin Atm buat
ibu”jawabku
“oh yaudah git semangat,oh iyah kapan nikah”ledek mawar
sembari tertawa
“hahaha dasar gemblung,calon aja gak ada udah ditanya
nikah,kamu dulu aja lah nanti aku sih belakangan” jawabku sembari menggoda
mawar
Skripsi dan sebagainya sudah kurampungkan,dan alhamdulillah
23 april 2016 aku resmi mengenakan toga dengan nilai yang memuaskan ibu
tersenyum bangga padaku,rasa haru bahagia menyelimuti hari ini,dulu aku sempat
melihat overprotektif ibu hanya dengan penglihatan dan menyimpulkan tanpa tau
alasannya,dan hari ini menyadarkanku inilah hasil dari overprotektif ibu,bila
saja waktu itu aku bisa berfikir jernih,tapi sudahlah yang lalu biar jadi
pelajaran untuk kedepannya.
Hari berganti aku mencoba melamar sebagai guru disalah satu
SMA swasta dan alhamdulillah aku diterima,aku merangkap dua mata pelajaran
pertama tentang sains dan kedua tentang seni musik,kegemaranku terhadap musik
membuahkan hasil juga, aku bisa mengembangan hobiku,bukan hanya untuk diri
sendiri tapi aku bisa membagi ilmuku pada orang lain dan itu semua membuatku
sangat bersyukur.
“gita ibu bangga padamu nak” ucap ibuku sembari memelukku
“ini semua berkat ibu,makasih selama ini sudah mendidik
gita,sampai gita bisa menjadi seperti sekarang”
Bagiku kebahagiaan terbesar adalah ketika melihat ibu
bahagia,semenjak ayah pergi untuk selama-lamanya aku jarang melihat ibuku
tersenyum,bola matanya selalu kosong penuh dengan kesepian,jika aku sibuk
kuliah, dirumah ibu hanya sendirian,maklum aku hanya anak semata wayang dan
rumah nenek jauh dijawa.
Tapi kini aku selalu menyempatkan diri selalu bersama
ibu,ibu yang tau perjalananku dari kecil sampai sekarang dan kini aku percaya
jika kita bersungguh-sungguh dan berusaha nothing not impossible karena Allah
selalu ada disetiap langkah.
Dulu aku hanya gadis biasa yang sangat kuper untuk membangun
rasa percaya diri saja seperti harus naik tangga 1000 tingkat,tapi aku tak
ingin menyerah dan selalu berusaha dan selalu ada do’a ibu disetiap langkah.
Senai,25
november 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar